Sinopsis Film Tomb Raider, Lara Croft Yang tak sesangar dan seseksi sebelumnya

Lara Croft ( Alicia Vikander ) yakni anak perempuan pemberani dari seorang petualangan Richard Croft ( Dominic West ) yang sudah menghilang sebagian tahun. Pada FilmTomb Raider ia berupaya mengatasi misteri Ayahnya yang hilang. Lara Croft mengawali petualangan kesebuah pulau misterius di perbatasan Jepang untuk menemukan misteri yang ditinggalkan Ayahnya.

Sesudah sekian lama vakum, Lara Croft hadir kembali dalam Film Tomb Raider. Apabila dahulu filmnya pada tahun 2001 dan sekuelnya 2003 lalu dibintangi oleh Angelina Jolie, maka sekarang Alicia Vikander yang memerankan Lara Croft. Sesudah 15 tahun berlalu Lara Croft hasilnya hadir kembali ke layar kaca, salah satu tokoh ikonik video game ini kembali hadir.

Film Tomb Raider ini pada dasarnya bukan meneruskan filmnya yang dahulu, Film Tomb Raider ini berdasarkan video game nya yang dirilis tahun 2013 lalu yang yakni awal mula ia menjadi Lara Croft seperti yang kita ketahui. Film ini disutradarai oleh Roar Uthaug dan mungkin akan sedikit mengecewakan bagi penggemar video gamenya, namun film ini lebih baik dari 2 film Tomb Raider sebelumnya.

Cerita dalam Film Tomb Raider, Lara Croft tinggal sendirian sejak Ayahnya Richard Croft yang diperankan oleh Dominic West menghilang dikala mencari makam seorang putri Jepang yang dikutuk. Lara Croft tak mau mengakui bahwa Ayahnya sudah meninggal hingga hasilnya dikala ia diperintah menandatangani untuk membikin pengakuan bahwa Ayahnya sudah meninggal supaya ia mewarisi perusahaan Ayahnya, ia menemukan petunjuk pertama eksistensi Ayahnya. Dimulailah petualangan Lara Croft yang meminta bantuan Lu Ren, yang dahulu Ayahnya Lu Ren rupanya mengantarkan Ayahnya Lara Croft ke kepulauan tersembunyi di Jepang. Diluar dugaan aku rupanya film ini cukup seru, adegan-adegan lomba yang tak masuk logika terus bermunculan. Sehingga film ini dipenuhi aksi - aksi yang lumayan menghibur, kita memandang bagaimana Lara Croft yang polos mulai berupaya bertahan hidup hingga hasilnya membunuh untuk pertama kalinya.

Kita seperti memandang film Die Hard, dimana Lara Croft selalu berkali - kali sukses lolos dari maut. Ia sudah seperti John McClane yang nggak bisa mati, ada aja ia bisa selamat walaupun sudah nyaris mati. Tomb Raider kali ini masih memakai formula yang sama dari Film Tomb Raider sebelumnya. Berusaha mencari makam dan tentu saja ada organisasi penjahat yang juga mau lebih dahulu masuk ke makam tersebut sehingga Lara Croft semestinya berhadapan dengan mereka. Penjahat disini bernama Vogel penjahat sadis yang diperankan oleh Walton Goggins. Ia tak bisa masuk ke makam tanpa bantuan Lara Croft yang disini ditampilkan cukup cerdas. Memang bila kita memperbandingkan dengan video gamenya, Lara Croft tak hanya terus-terusan membunuh lawannya ia juga semestinya mengatasi misteri yang tersembunyi dimakam-makam yang ia buru.

Apabila dibandingi dengan film - film yang disadur video game yang hasilnya selalu buruk, maka Film Tomb Raider ini bisa dibilang lumayan nggak jelek-jelek banget. Cuma saja banyak adegan yang nggak nyambung dengan adegan sebelumnya, sehingga kita yang menontonnya akan merasa aneh. Bagi penggemar video gamenya juga tak akan menyukainya karena keperawakan Alicia Vikander yang berbeda dengan kesan Tomb Raider yang di video game, namun perlu diingat bahwa Tomb Raider ini yakni cerita asal mula Lara Croft dikala ia masih muda, dikala pertama kalinya ia merasakan memburu makam.

Sinopsis Film Pacific Rim Uprising, Film ini akan membuat Anda menjadi anak kecil

Film Pacific RimUprising yang menceritakan, Jake Pentecost (John Boyega) ialah seorang pemberontak yang pernah berjanji untuk menjadi Jaeger pilot setelah Ayahnya berkorban menyelamatkan dunia dalam melawan Kaiju. Jake kini menjadi kriminalitas, tapi saat sebuah ancaman baru timbul ia memiliki kans lagi untuk meneruskan jejak ayahnya bersama saudara angkatnya Mako Mori (Rinko Kikuchi) yang memimpin generasi baru para pilot Jaeger.

Film Pacific Rim Uprising ialah sekuel kelanjutan dari film Pacific Rim yang dulu disutradarai oleh Guillermo del Toro. Kini film ini disutradarai oleh Steven S. DeKnight yang menjadi debut sutradara film layar lebarnya. Bagi Anda yang pernah menonton film pertamanya tentu akan mudah memahami karakter-karakter difilm keduanya ini, dan bagi Anda yang belum menonton film pertamanya aku sarankan menonton dulu karena banyak karakter-karakter dari film pertamanya yang hadir kembali di sekuelnya ini. Bagi Anda yang belum menonton film pertamanya aku kasih tau istilah penting, Jaeger = Robot Raksasa, Kaiju = Monster Raksasa.

Film Pacific Rim Uprising dimulai 10 tahun setelah kejadian dari film pertama, Jake Pentecost yang diperankan oleh John Boyega ialah buah hati dari Stacker Pentecost yang difilm pertamanya ia berkorban demi keselamatan dunia. Jake kini menjadi pencuri barang-barang rongsokan bekas Jaeger yang telah hancur dan menjualnya di pasar gelap, ya mirip dengan Hannibal Chau yang ialah penadah untuk organ-organ tubuh Kaiju.

Jake bersua dengan Amara yang diperankan oleh Cailee Spaeny yang juga sedang mencuri sesuatu dari Jaeger, Amara sedang membikin sendiri Jaegernya sehingga memerlukan onderdil, tapi mereka ketahuan dan kita memperhatikan jaeger pertama yang cukup keren ialah November Ajax yang menangkap mereka. Singkat cerita mereka diperintah memilih untuk dipenjara atau membantu melatih pilot-pilot muda bagi Jake, atau tawaran menjadi pilot bagi Amara. Film Pacific Rim Uprising ini ceritanya simpel sebenarnya, malahan bisa dibilang banyak membuang karakter-karakter seperti Mako yang hadir kembali dan masih diperankan oleh Rinko Kikuchi. Belum lagi pilot-pilot muda baru yang tidak disampaikan lebih detil, aku hingga keder nama-nama dan jumlah mereka karena memang sepertinya mereka tidak penting. Fokus disini lebih terhadap Jake dan Amara, untung saja Boyega memerankan karakter Jake dengan baik sehingga ia membikin film ini lebih hidup. Tak cuma karakter saja, tapi beberapa jaeger juga tidak penting, seperti November Ajax yang berdasarkan aku formatnya paling kece badai justru cuma jadi komplemen saja.

Cerita Film Pacific Rim Uprising ini nggak ada apa-apanya bila diperbandingkan film sebelumnya. Difilm sebelumnya del Toro benar-benar menyiapkan dengan detil, perihal Kaiju, asal-idenya, twist cerita yang mengungkap asal-usulan Kaiju yang mengejutkan kita, pendalaman karakter yang membikin kita terbawa emosional, belum lagi adanya penadah Kaiju, komplit seluruh. Sayang cerita yang dalam dari film pertamanya dibuat komplit, detil dan kompleks tidak hadir difilm keduanya ini. Cerita difilm kedua ini lemah, tapi tetap membuka kans untuk film ketiganya. Bila difilm pertama, pergerakan jaeger yang lambat, kayak mesin dipanaskan dan pergerakan piston-piston mesin memberikan kesan dunia steampunk yang modern. Nah, disini jaeger-jaegernya telah lebih luwes gerakannya, mungkin karena teknologinya telah maju, telah berasa kayak nonton film Transformers saja. Hal ini justru membikin film ini benar-benar menjadi cerita fantasi, tapi hal ini juga membikin adegan perkelahian di film ini cukup keren.

Pertarungan di Film Pacific Rim Uprising ini banyak dijalankan disiang hari, tau apa artinya? Bila spesial efeknya busuk, maka adegan-adegan pertarungan juga menjadi busuk. Tetapi spesial efek difilm ini luar lazim, adegan pertarungan terakhir antara Gypsy Avenger, Sabre Athena, Titan Redeemer dan Guardian Bravo melawan Kaiju ialah adegan paling keren. Anda akan kegirangan seperti buah hati kecil yang bahagia memperhatikan pertarungan robot raksasa melawan monster raksasa ditengah kota yang menghancurkan segalanya. Spesial efeknya luar lazim dan mata Anda akan dimanjakan dengan adegan pertarungan keren yang dijalankan disiang hari. Pertarungan yang ada difilm Pacific Rim Uprising ini ialah satu-satunya hal yang sungguh-sungguh menghibur difilm ini. Bila Anda suka film Transformers, suka aksi pertarungan robot melawan monster yang keren, maka film ini cocok untuk Anda, ringan dan memiliki aksi yang keren.